BAB
I
Pendahuluan
1.1
Sejarah
berdirinya Usaha
Pada
awalnya usaha ini berdiri pada tahun 1997 yang bertempat di Jl.
Sisingamangaraja, Gg.Subur No.2 Kisaran yang didirikan oleh Bapak “Alm.Suyadi”
yaitu pemilik serta pendiri usaha ini pada pertama kalinya sebelum di teruskan
oleh pemiliknya yang sekarang yaitu Bapak “Herry Mawardi” anak bungsunya. Dan
beliau memberinya dengan nama “Aneka Makanan Lokomotif”. Pada awalnya kami
penasaran kenapa diberi nama Lokomotif. Dan kemudian bapak Herry menjawab,
kenapa diberi nama Aneka Makanan Lokomotif.? Yaitu berhubung ayah saya berkerja
di PJKA makanya beliau memberinya nama Aneka Makanan Lokomotif, agar sesuai
dengan Lokomotif tersebut KUAT dan TANGGUH dan juga melambangkan suatu simbolis
yaitu pelan-pelan asal selamat. Begitu juga dengan usaha ini, pelan-pelan asal
tetap berjalan dan sukses untuk kedepannya” begitu penuturan dari bapak Herry.
Dan pada awalnya usaha ini hanya memproduksi
olahan makanan yaitu jipang dan berondong, jipang yang terbuat dari olahan beras
dan berondong yang terbuat dari olahan jagung. Menurut penjelasan dari bapak
Herry tentang bagaimana pertama kalinya usaha ini dapat berdiri yaitu karena
keadaan ekonomi keluarga tersebut pada saat itu.” Usaha ini dibuat ya karena
terpaksa, dan buat menambah keuangan dan buat penghasilan tambahan” yang di
katakan olehnya. Dan pada mulainya usaha ini juga hanya menggunakan modal
sekitar 15 juta pada saat itu. Di karenakan pada saat itu usaha ini hanya
sebagai usaha rumahan (home made).
Setelah
beberapa tahun usaha ini berjalan dan tepatnya pada tahun 2004 usaha ini di
serahkan oleh bapak Alm.Suyadi kepada bapak Herry Mawardi dikarenakan semangkin
bertambahnya usia beliau. Dan pada saat itu pula usaha ini menambah cabang
usahanya yang terletak tepatnya di Jl. Williem Iskandar. Dan pada tempat usaha
ini memperoduksi jenis makanan yaitu kripik ubi. Seiring berjalannya kedua
usaha tersebut, maka tepatnya pada tahun 2005 usaha ini kembali membuka cabang
di Jl.Gambas Kel.Siumbut Baru dengan menambah inovasi makanan yaitu opak ubi
dan memproduksi berondong juga. Dan dengan adanya dua cabang usaha ini, maka
usaha ini pada tahun 2006-2012 sangat berkembang dengan sangat cepat sehingga
dapat bersaing dengan usaha makanan lainya pada saat itu. Bahkan usaha ini sampai
mencapai daerah luar Provinsi seperti Aceh dan Pekanbaru untuk penjualannya.
Seiring
berkembangnya teknologi tepatnya pada tahun 2015yang menyebabkan semakin
menurunnya pemasukan (omset)untuk usaha ini,
sehingga usaha tersebut hanya beroperasi pada satu tempat tepatnya di
Jl.Gambas Kel. Siumbut Baru.
11.2
Struktur
Perusahaan
Pada
sitem usaha ini kami akan menggambarkan sedikit struktur yang terdapat pada
usaha ini sebagai berikut:
(Gambar
Struktur Usaha)
a.
Pemilik
Pemilik pada perusahaan ini memiliki
wewenang atas apa yang ingin di produksi serta memegang keuangan pada usaha
ini.
b.
Pemasaran
Awalnya usaha ini memasarkan produk
usahanya sendiri dengan cara menawarkannya ke pada warung atau kedai-kedai yang
menjual makanan ringan. Dan sekarang usaha ini sudah menggunakan 3 (tiga)
sistem pemasaran yaitu:
1. Sistem
penjualan di tempat
Yaitu
para pembeli dapat langsung mengambil atau membeli barang dagangan langsung
pada pabrik pembuatannya.
2. Sistem
penjualan di antar (order).
Pada
sistem pemasaran yang ini khususnya untuk para pelanggan yang telah lama
bekerja sama dengan usaha ini. Dan jumlah pemesanannya juga telah mencapai
jumlah puluhan juta rupiah.
3. Sistem
kerja sama (pengepul)
Untuk
sistem ini pada umumnya yang sering kita jumpai dimana-mana, yaitu dengan cara
pemilik usaha menitipkan barang hasil produksinya kepada toko besar (grosir)
dengan harga yang sudah ditentukan dan nantinya para pembeli dengan jumlah
kapasitas kecil dapat membeli produk dengan pemilik toko (grosir) tersebut.
c.
Keuangan
Untuk masalah keuangan sendiri pada usahaan
ini pemilik sendiri lah yang memegang kendali keuangan, dari mulai pengeluaran
untuk membeli kebutuhan usaha sampai gaji para karyawan yang ada pada usaha
ini.
11.3 Jenis Usaha
Untuk
jenis usaha pada pabrik ini dapat di golongkan ke dalam tipe usaha home
industri,yaitu industri golongan menengah. Dimana usaha ini sudah memiliki daya
jual yang lebih tinggi dari pada usaha rumahan pada umumnya.
Disebabkan
juga oleh produk yang di hasilkan juga tidak begitu sedikit, diantaranya yaitu:
1. Jipang
beras
2. Berondong
jagung
3. Opak
pedas
4. Opak
bawang
5. Keripik
ubi
6. Kacang
molen
Dan
usaha ini memperoduksinya dengan jangka waktu yang berkala. Dan untuk sekarang
usaha ini hanya memproduksi beberapa olahan saja seperti jipang beras,opak
bawang dan opak pedas saja.
11.4
Tenaga
Kerja
Karyawan pada
usaha ini di bagi menjadi dua golongan yaitu produksi dan pengemasan.
1. Produksi
Proses
produksi ini biasanya menggunakan dua orang karyawan yaitu laki-laki.
Disebabkan proses ini memerlukan tenaga yang cukup besar. Dan sistem produksi
pada usaha ini semuanya masih menggunakan proses yang manual tanpa adanya
campur tangan mesin-mesin canggih di
jaman sekarang ini.
2. Pengemasan
Pada
sistem pengemasan sendiri disini menggunakan tenaga kerja wanita.Dan sama
seperti proses produksi bahwa proses pengemasannyajuga masih menggunkan cara
manual tanpa adanya sentuh tangan mesin. Dan cara pengemasannya juga menggunakan
tiga cara yaitu kemasan kecil/buah,kemasan pack/isi 12 dan 24, dan kemudian
kemasan paling besar yaitu bal. Merek usaha itu sendiri juga di beri pada
kemasan pack dan bal saja.
Cara pengemasannya juga dilakukan dengan
cara bersama-sama setelah pengemasan pertama sampai kedua selesai dan kemudian
pengemasan tahap akhir. Dan barang sudah siap untuk di pasarkan ke berbagai
daerah.
11.5 Waktu/Jam Kerja
Untuk waktu/jam kerja sendiri usaha
ini memulai proses produksi di mulai dari Pukul 08.00 WIB hingga Pukul 16.00
WIB.
11.6 Sistem Gaji (Upah)
Pada
sistem gaji (Upah) ini dibedakan menurut pekerjaan dan berapa lama karyawan itu
sudah bekerja di usaha itu.
Di
bagian produksi,yaitu:
-
Timan bekerja selama 2
tahun dengan gaji Rp.70.000 /hari.
-
Wahyu bekerja selama 1
bulan dengan gaji Rp.60.000 /hari.
Di
bagian pengemasan
-
Jumiati bekerja selama
14 tahun dengan gaji Rp.42.000 /hari.
-
Siti Khadijah bekerja
selama 4 tahun dengan gaji Rp.30.000 /hari.
-
Sri Laila bekerja
selama 6 bulan dengan gaji Rp.25.000 /hari.
-
Devi bekerja selama 8
bulan dengan gaji Rp.25.000 /hari.
Dan
untuk jam lebih (lembur) dimulai dari Pukul 17.00 WIB dengan gaji per jam yaitu
Rp.10.000. Pembayaran gaji (upah) biasanya dilakukan setiap seminggu sekali
tepatnya pada hari sabtu.
BAB II
Analisis
Proses Bisnis “Aneka Makanan Lokomotif”
1.1
Perkembangan
Usaha.
Sejak berdiri pada tahun 1997 usaha ini
awalnya mempunyai peningkatan penjualan yang sangat cukup baik. Yang
menyebabkan usaha ini dapat memproduksi produk baru, yang awalnya hanya
memproduksi dua produk makanan ringan yaitu jipang dan berondong, dan hingga
pada akhirnya uaha ini dapat memproduksi beberapa produk makanan ringa lainnya
yaitu aneka olahan opak singkong,keripik singkong, dan makanan kue lebaran
yaitu kacang molen. Berbagai pariasi juga telah di lakukan oleh si pemilik
untuk menarik selera para konsumennya. Mualai dari memberi rasa yang berbeda
hingga mencoba produk baru untuk mempertahankan eksistensinya di pasaran lokal
ataupun luar daerah.Jelasnya usaha ini ingin tetap menjaga nama baik dari
produk usahanya tersebut.
a.
Konsep
Produksi
Konsep produksi adalah konsep pertama
pada dunia bisnis. Dimana konsumen akan memilih produk yang tersedia dan tidak
mahal. Dan usaha ini menggunakan konsep ini secara baik yaitu usaha ini menawarkan produk yang
berkualitas dan pemilik juga memberikan harga yang murah untuk barang hasil
produksinya yaitu jipang beras dan berondong jagung (Rp. 34.500,-/ball), opak
singkong dan keripik singkong (Rp.38.000,-/ball). Dan memberikan bonus untuk di
hari-hari tertentu untuk pelanggan tetapnya. Dan pemilik melakukannya untuk
pencapaian efisiensi produknya.
b.
Konsep
Produk
Sesuai dengan konsep produksi, konsep
produk juga sangat mempengaruhi usaha tersebut yaitu dimana konsumen akan meminta
produk yang paling berkualiatas, memiliki performa atau fitur yang inovatif.
Sesuai yang terdapat pada perkembangan usaha di atas, pemilik juga selalu
memikirkan hasil produknya dan apa saja yang menjadi kendala pada produknya.
Seperti kendala yang sering terjadi di antaranya yaitu:
-
Tidak bertahan lamanya
produk akibat kurang baik saat pembuatannya.
-
Produk yang mudah
menjamur atau tidak layak konsumsi.
-
Perjalanan pengiriman
produk yang cukup jauh sehingga membuat rusaknya kemasan dari produk tersebut.
-
Serta rasa yang kurang
cocok di lidah para konsumennya.
Dan
pemilik serta pekerja di bagian produksi yang memikirkan bagaimana mensiasati
produk tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang menjadi hambatan usaha
tersebut. Serta memperbaiki proses produksinya sendiri.
Selain
itu juga pada konsep ini usaha ini juga harus memikirkan bagaimana cara
mempertahankan hasil usaha atau nama baik usaha tersebut di pasaran. Dan usaha
ini biasanya membuat produk dengan pariasi yang terbaru dengan mempertimbangkan
tanggapan konsumen. Dan biasanya konsumen juga melakukan penolakan serta
peneriman produk baru tersebut.
c.
Pemasaran
Fungsi
pemasaran disini sendirilah yang sangat mempengaruhi usaha tersebut, karena
pemasaran disini berfungsi meningkatkan penjualan serta menambah penghasilan
untuk usaha tersebut sehingga dapat menambah lokasi produksi yang menghasilkan
produk baru untuk di pasarkan.
Pada Tahun 1997 pemilik usaha ini yang
langsung terjun ke lapangan untuk mempromosikan hasil usahanya tersebut ke
kedai/warung di daerah Kota Kisaran. Sehingga pada tahun 2004-2006 usaha
tersebut untuk pemasarannya sendiri meningkat hingga keluar kota bahkan antar
provinsi, yaitu untuk daerah Aceh dan Pekan Baru.
Dan pemasaran untuk usaha ini juga
memiliki cara yang sangat baik, dimana pemilik bekerja sama dengan para pesaing
usaha tersebut. Untuk menghindari kekacauan pada proses pemasaran dengan
menambahkan keunggulan produk yang di miliki usaha tersebut.
1.2
Proses
Pembuatan Produk
Dalam bidang usaha ini mungkin akan kami
jelaskan beberapa proses serta pemilhan bahan-bahan yang akan digunakan dalam
pembuatan produk makanan yang di hasilkan oleh usaha ini.
a.
Jipang
Beras
Alat:
-
Sudip.
-
Kuali besar.
-
Open beras.
-
Alat press.
-
Pisau pemotong.
-
Tangki dan kompor.
-
Plastik kemasan.
-
Lampu minyak.
-
Gayung
Bahan
baku :
-
Beras
-
Gula merah
-
Air
-
Garam
-
Asam jawa
-
Sasa
-
Gula pasir
-
Asam cuka
i. Proses pembuatan:
Ada beberapa tahapan proses pembuatan jipang beras ini yaitu,
sebagai berikut:
-
Awal pertama yaitu pembuatan
gula cair untuk perekat beras saat di cetak pada nantinya,yaitu dengan cara
pencampuran asam jawa dengan air yang sudah memiliki takaran masing-masing,
yaitu 7 bungkus asam jawa dan air 30 liter, untuk gula pasir sendiri 20 kg.
Tunggu hingga semua larut sekitar 30 menit.
-
Air yang sudah di
campur dengan asam jawa besertagula putih bersamaan di masak hingga mendidih.
-
Kemudian di setelah
mendidih gula merah dengan takaran 10 kg dan garam ½ bungkus di masukkan dan
juga sasa 1 sachet, tunggu hingga semua bahan tercampur dan larut.
-
Untuk beras sendiri
terdapat beberapa hari tahapan.
-
Yaitu beras di masukkan
kedalam open beras kemudian di bakar menggunakan kompor api untuk mengghasilkan
beras yang sudah mengembang dan dapat di proses menjadi jipang.
-
Kemudian beras yang
sudah di open terlebih dahulu di sortir menggunakan alat sortir yang sudah ada.
-
Setelah itu gula di
masak kembali dengan takaran yang sedikit yaitu sebanyak 1 gayung mandi dan di
tunggu hingga mengental dan tambahkan sedikit asam cuka.
-
Sambil menunggu gula
mengental, beras hasil dari pengopenan di sortir menggunakan alat sortir untuk
memisahkan beras yang tidak mengembang sempurna dengan yang mengembang.
-
Setelah mengenta,
beras yang sudah di open dan di sortir
di masukkan ke dalam gula yang sudah mengental kemudian di aduk menggunakan
sudip hingga merata. Dan disini dilakukan dengan cepat agar gula tidak mengeras
dan nantinya susah untuk di cetak.
-
Setelah tercampur rata
maka beras yang sudah di campur gula langsung di letakkan ke alat press yang
digunakan secara manual.
-
Setelah di press dengan
rata kemudian di potong dengan ukuran yang sudah ada.
-
Lalu jipang beras siap
di bungkus dengan kemasan dan di beri lebel usaha dan siap untuk di pasarkan.
ii.
Proses
Pengemasan
Sedikit
penjelasan di bagian pengemasan yaitu yang terdiri dari berbagai cara
pengemasannya.
1. Pengemasan
per buah
Pengemasan
ini di gunakan untuk membungkus setiap potong dari jipang sebelum memasuki
pengemasan per packnya. Biasanya pada saat pengemasan dilakukan dengan cepat
setelah pemotongan jipang tersebut selesai. Untuk pengemasan juga masih
menggunkan cara yang sangat manual, yaitu setelah potongan jipang dimasukkan ke
dalam plastik kemasan ujung plastik tersebut di lipat dan kemudian di bakar
menggunakan lampu minyak lalu di rekatkan.
2. Pengemasan
per pack
Pengemasan
ini di lakukan setelah pengemasan per buah selesai. Dan pengemasan ini juga
sama dengan pengemasan awal hanya saja pada pengemasan ini di berikan lebel
atau merek usaha tersebut agar konsumen dapat mengenali produk dari usaha ini
pada saat membelinya di warung atau kedai di pasaran.
3. Pengemasan
per ball
Untuk
pengemasan ini sendiri merupakan tahapan akhir sebelum produk masuk ke dalam
tahap pemasaran. Pengemasan ini terdiri dari 10 pack jipang kemudian di masukkan
ke dalam plastik kemasannya lalu di ikat ujungnya serta menambahkan lebel
kedalamya. Dan barang siap di pasarkan.
b.
Opak
Pedas
Alat:
-
Sudip
-
Kuali besar
-
Tali Plastik dan jarum
-
Plastik kemasan
-
Tangki dan kompor
-
Lampu minyak
-
Ember
-
Serokan opak/ jaring pengangkat
opak
-
Sendok
-
Mesin penggiling cabai
-
Alat peniris minyak
Bahan:
-
Opak mentah
-
Minyak makan
-
Cabai
-
Gula pasir
-
Sasa
-
Garam
-
Air
-
Pewarna makanan
i.
Proses
pembuatan
Ada
beberapa lankah dalam pembuatan opak pedas, dan prosesnya akan kami jelaskan
sebagai berikut:
-
Tahap pertama yaitu
mencairkan gula pasir dengan memasaknya dengan air serta campuran garam dan
sasa untuk pemberi rasa manis pada opak pedas nantinya, dengan takaran 25 liter
air, 20 kg gula pasir, 1 sachet sasa, ½ sachet garam. Tunggu hingga larut dan
mendidih sekitar 30 menit.
-
Sambil menunggu gula
larut dan mendidih, karyawan menggiling cabai dengan mesin penggiling cabai
agar cabai halus dan dapat di gunakan untuk menambah rasa pedas pada opak
nantinya.
-
Tahapan di atas
dilakukan oleh satu orang di bagian produksi.
-
Kemudian dua orang
lainnya menggoreng opak mentah yang akan di beri rasa nantinya.
-
Pada saat penggorengan
opak mentah sendiri ada beberapa hal yang harus di perhatikan, yaitu tingkat
panas nya minyak dan kecepatan karyawan mengangkat opak agar opak tidak menjadi
gosong dan tidak layak konsumsi.
-
Setelah opak di goreng
kemudian opak di tiriskan menggunakan alat peniris minyak.
-
Setelah semua bahan
sudah selesai di proses kemudian masuk kedalam tahap pemberian rasa pedas pada
opak.
-
Masukkan satu gayung
gula cair dan tambahkan 3/4 sendok cabai kemudian tunggu hingga mendidih
/mengental, setelah gula mendidih/mengental kemudian masukkan pewarna makan
untuk memberi warna pada gula yang akan di campurkan ke opak.
-
Setelah gula dan
pewarna sudah tercampur rata, kemudian opak di masukkan ke dalam kuali yang
berisikan gula dengan takaran 1 ½ ember.
-
Lalu di aduk hingga
merata ke seluruh opak dengan cepat agar gula tidak mengental dan mudah saat
pengemasan nantinya.
-
Setelah tercampur rata
saat nya opak pedas di kemas ke bagian pengemasan.
ii.
Proses
pengemasan
Untuk tahap pengemasan
opak pedas sendiri hanya mengunakan dua proses pengemasan saja, yaitu:
1. Pengemasan
per buah
Dimana
opak di masukkan ke dalam kemasan kecil, dan proses ini sendiri tidak menggunakan
takaran. Di karenakan proses ini masih manual maka pengisian di sesuaikan
dengan plastik kemasannya saja.
Kemudian plastik yang sudah di isi opak
di lem menggunakan lampu minyak dengan benar agar opak dapat bertahan lama. Setelah
itu plastik di kemasan per buah di ikat menggunakan tali plastik yang sudah di
masukkan kedalam jarum besar (biasa orang menyebutnya jarum goni) dengan isian
24 pcs opak pedas kemasan per buah.
2. Pengemasan
per bal
Untuk
pengemasan ini diisi dengan 5 ikat opak pedas yang sudah di ikat sebelumnya
kemudian di masukkan ke dalam plastik kemasan dan diberi lebel usaha lalu
plastik kemasan di ikat dengan rapi. Dan opak pedas siap di pasarkan.
1.3 Flowchart Pemesanan
Produk
Flowcahrt ini menggambarkan
tentang suatu pemesanan produk yang ada pada usaha yang telah kami teliti pada
usaha “Aneka Makanan Lokomotif”.
(
Gambar 2.1 Flowchart Pemesanan Produk
)
1.4
Flowchart
Proses Pembuatan
Pada flowchart ini menggambarkan tentang proses pembuatan “Aneka Makanan Lokomotif”.
( Gambar 2.2 Flowchart Proses Pembuatan )
1.5 Flowchart Pembaharuan
Proses Pembuatan
Setelah melalui beberapa tahapan
penelitian ada beberapa proses tahapan yang menurut kami pada proses
pembuatannya sendiri terlalu banyak membuang waktu karena proses yang terlalu
lama. Yaitu dengan membuat gula cair terlebih dahulu baru proses penggulaan
opak dapat di mulai, dan proses itu dapat di buat menjadi lebih cepat apabila
proses penggulaan di lakukan secara langsung tanpa harus mencairkan gula
terlebih dahulu, seperti berikut ini:
Sehingga
pada proses pembuatan sendiri tidak banyak membuang waktu dalam pengerjaannya.
Dan usaha itu sendiri dapat memproduksi produk lebih untuk menjadikannya stok
di kemudian hari.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Usaha ini berdiri pada tahun
1997 yang bertempat di Jl. Sisingamangaraja, Gg.Subur No.2 Kisaran yang
didirikan oleh Bapak “Alm.Suyadi” yaitu pemilik serta pendiri usaha ini pada
pertama kalinya sebelum di teruskan oleh pemiliknya yang sekarang yaitu Bapak
“Herry Mawardi” anak bungsunya.Dan beliau memberinya dengan nama “Aneka Makanan
Lokomotif”.Dan pada awalnya usaha ini hanya memproduksi olahan makanan yaitu
jipang dan berondong, jipang yang terbuat dari olahan beras dan berondong yang
terbuat dari olahan jagung. . Dan pada mulainya usaha ini juga hanya
menggunakan modal sekitar 15 juta pada saat itu. Di karenakan pada saat itu
usaha ini hanya sebagai usaha rumahan (home made).
Sejak berdiri pada tahun
1997 usaha ini awalnya mempunyai peningkatan penjualan yang sangat cukup baik.
Yang menyebabkan usaha ini dapat memproduksi produk baru, yang awalnya hanya
memproduksi dua produk makanan ringan yaitu jipang dan berondong, dan hingga pada
akhirnya uaha ini dapat memproduksi beberapa produk makanan ringa lainnya yaitu
aneka olahan opak singkong,keripik singkong, dan makanan kue lebaran yaitu
kacang molen.
Konsep produksi adalah
konsep pertama pada dunia bisnis. Dimana konsumen akan memilih produk yang
tersedia dan tidak mahal.Sesuai dengan konsep produksi, konsep produk juga
sangat mempengaruhi usaha tersebut yaitu dimana konsumen akan meminta produk
yang paling berkualiatas, memiliki performa atau fitur yang inovatif.
B.
Saran