Senin, 09 April 2018

BAB I
Pendahuluan
1.1  Sejarah berdirinya Usaha

Pada awalnya usaha ini berdiri pada tahun 1997 yang bertempat di Jl. Sisingamangaraja, Gg.Subur No.2 Kisaran yang didirikan oleh Bapak “Alm.Suyadi” yaitu pemilik serta pendiri usaha ini pada pertama kalinya sebelum di teruskan oleh pemiliknya yang sekarang yaitu Bapak “Herry Mawardi” anak bungsunya. Dan beliau memberinya dengan nama “Aneka Makanan Lokomotif”. Pada awalnya kami penasaran kenapa diberi nama Lokomotif. Dan kemudian bapak Herry menjawab, kenapa diberi nama Aneka Makanan Lokomotif.? Yaitu berhubung ayah saya berkerja di PJKA makanya beliau memberinya nama Aneka Makanan Lokomotif, agar sesuai dengan Lokomotif tersebut KUAT dan TANGGUH dan juga melambangkan suatu simbolis yaitu pelan-pelan asal selamat. Begitu juga dengan usaha ini, pelan-pelan asal tetap berjalan dan sukses untuk kedepannya” begitu penuturan dari bapak Herry.
 Dan pada awalnya usaha ini hanya memproduksi olahan makanan yaitu jipang dan berondong, jipang yang terbuat dari olahan beras dan berondong yang terbuat dari olahan jagung. Menurut penjelasan dari bapak Herry tentang bagaimana pertama kalinya usaha ini dapat berdiri yaitu karena keadaan ekonomi keluarga tersebut pada saat itu.” Usaha ini dibuat ya karena terpaksa, dan buat menambah keuangan dan buat penghasilan tambahan” yang di katakan olehnya. Dan pada mulainya usaha ini juga hanya menggunakan modal sekitar 15 juta pada saat itu. Di karenakan pada saat itu usaha ini hanya sebagai usaha rumahan (home made).
Setelah beberapa tahun usaha ini berjalan dan tepatnya pada tahun 2004 usaha ini di serahkan oleh bapak Alm.Suyadi kepada bapak Herry Mawardi dikarenakan semangkin bertambahnya usia beliau. Dan pada saat itu pula usaha ini menambah cabang usahanya yang terletak tepatnya di Jl. Williem Iskandar. Dan pada tempat usaha ini memperoduksi jenis makanan yaitu kripik ubi. Seiring berjalannya kedua usaha tersebut, maka tepatnya pada tahun 2005 usaha ini kembali membuka cabang di Jl.Gambas Kel.Siumbut Baru dengan menambah inovasi makanan yaitu opak ubi dan memproduksi berondong juga. Dan dengan adanya dua cabang usaha ini, maka usaha ini pada tahun 2006-2012 sangat berkembang dengan sangat cepat sehingga dapat bersaing dengan usaha makanan lainya pada saat itu. Bahkan usaha ini sampai mencapai daerah luar Provinsi seperti Aceh dan Pekanbaru untuk penjualannya.
Seiring berkembangnya teknologi tepatnya pada tahun 2015yang menyebabkan semakin menurunnya pemasukan (omset)untuk usaha ini,  sehingga usaha tersebut hanya beroperasi pada satu tempat tepatnya di Jl.Gambas Kel. Siumbut Baru.

11.2  Struktur Perusahaan
Pada sitem usaha ini kami akan menggambarkan sedikit struktur yang terdapat pada usaha ini sebagai berikut:


                                            
(Gambar Struktur Usaha)
               
a.      Pemilik
Pemilik pada perusahaan ini memiliki wewenang atas apa yang ingin di produksi serta memegang keuangan pada usaha ini.



b.      Pemasaran
Awalnya usaha ini memasarkan produk usahanya sendiri dengan cara menawarkannya ke pada warung atau kedai-kedai yang menjual makanan ringan. Dan sekarang usaha ini sudah menggunakan 3 (tiga) sistem pemasaran yaitu:
1.      Sistem penjualan di tempat
      Yaitu para pembeli dapat langsung mengambil atau membeli barang dagangan langsung pada pabrik pembuatannya.
2.      Sistem penjualan di antar (order).
      Pada sistem pemasaran yang ini khususnya untuk para pelanggan yang telah lama bekerja sama dengan usaha ini. Dan jumlah pemesanannya juga telah mencapai jumlah puluhan juta rupiah.
3.      Sistem kerja sama (pengepul)
      Untuk sistem ini pada umumnya yang sering kita jumpai dimana-mana, yaitu dengan cara pemilik usaha menitipkan barang hasil produksinya kepada toko besar (grosir) dengan harga yang sudah ditentukan dan nantinya para pembeli dengan jumlah kapasitas kecil dapat membeli produk dengan pemilik toko (grosir) tersebut.

c.       Keuangan
     Untuk masalah keuangan sendiri pada usahaan ini pemilik sendiri lah yang memegang kendali keuangan, dari mulai pengeluaran untuk membeli kebutuhan usaha sampai gaji para karyawan yang ada pada usaha ini.

11.3  Jenis Usaha

Untuk jenis usaha pada pabrik ini dapat di golongkan ke dalam tipe usaha home industri,yaitu industri golongan menengah. Dimana usaha ini sudah memiliki daya jual yang lebih tinggi dari pada usaha rumahan pada umumnya.
Disebabkan juga oleh produk yang di hasilkan juga tidak begitu sedikit, diantaranya yaitu:
1.      Jipang beras
2.      Berondong jagung
3.      Opak pedas
4.      Opak bawang
5.      Keripik ubi
6.      Kacang molen
Dan usaha ini memperoduksinya dengan jangka waktu yang berkala. Dan untuk sekarang usaha ini hanya memproduksi beberapa olahan saja seperti jipang beras,opak bawang dan opak pedas saja.
11.4  Tenaga Kerja

      Karyawan pada usaha ini di bagi menjadi dua golongan yaitu produksi dan pengemasan.

1.      Produksi
      Proses produksi ini biasanya menggunakan dua orang karyawan yaitu laki-laki. Disebabkan proses ini memerlukan tenaga yang cukup besar. Dan sistem produksi pada usaha ini semuanya masih menggunakan proses yang manual tanpa adanya campur  tangan mesin-mesin canggih di jaman sekarang ini.

2.      Pengemasan
      Pada sistem pengemasan sendiri disini menggunakan tenaga kerja wanita.Dan sama seperti proses produksi bahwa proses pengemasannyajuga masih menggunkan cara manual tanpa adanya sentuh tangan mesin. Dan cara pengemasannya juga menggunakan tiga cara yaitu kemasan kecil/buah,kemasan pack/isi 12 dan 24, dan kemudian kemasan paling besar yaitu bal. Merek usaha itu sendiri juga di beri pada kemasan pack dan bal saja.
Cara pengemasannya juga dilakukan dengan cara bersama-sama setelah pengemasan pertama sampai kedua selesai dan kemudian pengemasan tahap akhir. Dan barang sudah siap untuk di pasarkan ke berbagai daerah.


11.5  Waktu/Jam Kerja
            Untuk waktu/jam kerja sendiri usaha ini memulai proses produksi di mulai dari Pukul 08.00 WIB hingga Pukul 16.00 WIB.
11.6  Sistem Gaji (Upah)
            Pada sistem gaji (Upah) ini dibedakan menurut pekerjaan dan berapa lama karyawan itu sudah bekerja di usaha itu.
Di bagian produksi,yaitu:
-          Timan bekerja selama 2 tahun dengan gaji Rp.70.000 /hari.
-          Wahyu bekerja selama 1 bulan dengan gaji Rp.60.000 /hari.
Di bagian pengemasan
-          Jumiati bekerja selama 14 tahun dengan gaji Rp.42.000 /hari.
-          Siti Khadijah bekerja selama 4 tahun dengan gaji Rp.30.000 /hari.
-          Sri Laila bekerja selama 6 bulan dengan gaji Rp.25.000 /hari.
-          Devi bekerja selama 8 bulan dengan gaji Rp.25.000 /hari.
Dan untuk jam lebih (lembur) dimulai dari Pukul 17.00 WIB dengan gaji per jam yaitu Rp.10.000. Pembayaran gaji (upah) biasanya dilakukan setiap seminggu sekali tepatnya pada hari sabtu.












BAB II
Analisis Proses Bisnis “Aneka Makanan Lokomotif”

1.1  Perkembangan Usaha.
Sejak berdiri pada tahun 1997 usaha ini awalnya mempunyai peningkatan penjualan yang sangat cukup baik. Yang menyebabkan usaha ini dapat memproduksi produk baru, yang awalnya hanya memproduksi dua produk makanan ringan yaitu jipang dan berondong, dan hingga pada akhirnya uaha ini dapat memproduksi beberapa produk makanan ringa lainnya yaitu aneka olahan opak singkong,keripik singkong, dan makanan kue lebaran yaitu kacang molen. Berbagai pariasi juga telah di lakukan oleh si pemilik untuk menarik selera para konsumennya. Mualai dari memberi rasa yang berbeda hingga mencoba produk baru untuk mempertahankan eksistensinya di pasaran lokal ataupun luar daerah.Jelasnya usaha ini ingin tetap menjaga nama baik dari produk usahanya tersebut.
a.      Konsep Produksi
Konsep produksi adalah konsep pertama pada dunia bisnis. Dimana konsumen akan memilih produk yang tersedia dan tidak mahal. Dan usaha ini menggunakan konsep ini secara baik  yaitu usaha ini menawarkan produk yang berkualitas dan pemilik juga memberikan harga yang murah untuk barang hasil produksinya yaitu jipang beras dan berondong jagung (Rp. 34.500,-/ball), opak singkong dan keripik singkong (Rp.38.000,-/ball). Dan memberikan bonus untuk di hari-hari tertentu untuk pelanggan tetapnya. Dan pemilik melakukannya untuk pencapaian efisiensi produknya.
b.      Konsep Produk
Sesuai dengan konsep produksi, konsep produk juga sangat mempengaruhi usaha tersebut yaitu dimana konsumen akan meminta produk yang paling berkualiatas, memiliki performa atau fitur yang inovatif. Sesuai yang terdapat pada perkembangan usaha di atas, pemilik juga selalu memikirkan hasil produknya dan apa saja yang menjadi kendala pada produknya. Seperti kendala yang sering terjadi di antaranya yaitu:
-          Tidak bertahan lamanya produk akibat kurang baik saat pembuatannya.
-          Produk yang mudah menjamur atau tidak layak konsumsi.
-          Perjalanan pengiriman produk yang cukup jauh sehingga membuat rusaknya kemasan dari produk tersebut.
-          Serta rasa yang kurang cocok di lidah para konsumennya.
Dan pemilik serta pekerja di bagian produksi yang memikirkan bagaimana mensiasati produk tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang menjadi hambatan usaha tersebut. Serta memperbaiki proses produksinya sendiri.
Selain itu juga pada konsep ini usaha ini juga harus memikirkan bagaimana cara mempertahankan hasil usaha atau nama baik usaha tersebut di pasaran. Dan usaha ini biasanya membuat produk dengan pariasi yang terbaru dengan mempertimbangkan tanggapan konsumen. Dan biasanya konsumen juga melakukan penolakan serta peneriman produk baru tersebut.
c.       Pemasaran
Fungsi pemasaran disini sendirilah yang sangat mempengaruhi usaha tersebut, karena pemasaran disini berfungsi meningkatkan penjualan serta menambah penghasilan untuk usaha tersebut sehingga dapat menambah lokasi produksi yang menghasilkan produk baru untuk di pasarkan.
Pada Tahun 1997 pemilik usaha ini yang langsung terjun ke lapangan untuk mempromosikan hasil usahanya tersebut ke kedai/warung di daerah Kota Kisaran. Sehingga pada tahun 2004-2006 usaha tersebut untuk pemasarannya sendiri meningkat hingga keluar kota bahkan antar provinsi, yaitu untuk daerah Aceh dan Pekan Baru.
Dan pemasaran untuk usaha ini juga memiliki cara yang sangat baik, dimana pemilik bekerja sama dengan para pesaing usaha tersebut. Untuk menghindari kekacauan pada proses pemasaran dengan menambahkan keunggulan produk yang di miliki usaha tersebut.







1.2  Proses Pembuatan Produk

Dalam bidang usaha ini mungkin akan kami jelaskan beberapa proses serta pemilhan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan produk makanan yang di hasilkan oleh usaha ini.
a.      Jipang Beras

Alat:
-          Sudip.
-          Kuali besar.
-          Open beras.
-          Alat press.
-          Pisau pemotong.
-          Tangki dan kompor.
-          Plastik kemasan.
-          Lampu minyak.
-          Gayung

Bahan baku :
-          Beras
-          Gula merah
-          Air
-          Garam
-          Asam jawa
-          Sasa
-          Gula pasir
-          Asam cuka
i. Proses pembuatan:
        Ada beberapa tahapan proses pembuatan jipang beras ini yaitu, sebagai berikut:
-          Awal pertama yaitu pembuatan gula cair untuk perekat beras saat di cetak pada nantinya,yaitu dengan cara pencampuran asam jawa dengan air yang sudah memiliki takaran masing-masing, yaitu 7 bungkus asam jawa dan air 30 liter, untuk gula pasir sendiri 20 kg. Tunggu hingga semua larut sekitar 30 menit.
-          Air yang sudah di campur dengan asam jawa besertagula putih bersamaan di masak hingga mendidih.
-          Kemudian di setelah mendidih gula merah dengan takaran 10 kg dan garam ½ bungkus di masukkan dan juga sasa 1 sachet, tunggu hingga semua bahan tercampur dan larut.
-          Untuk beras sendiri terdapat beberapa hari tahapan.
-          Yaitu beras di masukkan kedalam open beras kemudian di bakar menggunakan kompor api untuk mengghasilkan beras yang sudah mengembang dan dapat di proses menjadi jipang.
-          Kemudian beras yang sudah di open terlebih dahulu di sortir menggunakan alat sortir yang sudah ada.
-          Setelah itu gula di masak kembali dengan takaran yang sedikit yaitu sebanyak 1 gayung mandi dan di tunggu hingga mengental dan tambahkan sedikit asam cuka.
-          Sambil menunggu gula mengental, beras hasil dari pengopenan di sortir menggunakan alat sortir untuk memisahkan beras yang tidak mengembang sempurna dengan yang mengembang.
-          Setelah mengenta, beras  yang sudah di open dan di sortir di masukkan ke dalam gula yang sudah mengental kemudian di aduk menggunakan sudip hingga merata. Dan disini dilakukan dengan cepat agar gula tidak mengeras dan nantinya susah untuk di cetak.
-          Setelah tercampur rata maka beras yang sudah di campur gula langsung di letakkan ke alat press yang digunakan secara manual.
-          Setelah di press dengan rata kemudian di potong dengan ukuran yang sudah ada.
-          Lalu jipang beras siap di bungkus dengan kemasan dan di beri lebel usaha dan siap untuk di pasarkan.

ii.    Proses Pengemasan
       Sedikit penjelasan di bagian pengemasan yaitu yang terdiri dari berbagai cara pengemasannya.

1.      Pengemasan per buah
      Pengemasan ini di gunakan untuk membungkus setiap potong dari jipang sebelum memasuki pengemasan per packnya. Biasanya pada saat pengemasan dilakukan dengan cepat setelah pemotongan jipang tersebut selesai. Untuk pengemasan juga masih menggunkan cara yang sangat manual, yaitu setelah potongan jipang dimasukkan ke dalam plastik kemasan ujung plastik tersebut di lipat dan kemudian di bakar menggunakan lampu minyak lalu di rekatkan.
2.      Pengemasan per pack
      Pengemasan ini di lakukan setelah pengemasan per buah selesai. Dan pengemasan ini juga sama dengan pengemasan awal hanya saja pada pengemasan ini di berikan lebel atau merek usaha tersebut agar konsumen dapat mengenali produk dari usaha ini pada saat membelinya di warung atau kedai di pasaran.
3.      Pengemasan per ball
      Untuk pengemasan ini sendiri merupakan tahapan akhir sebelum produk masuk ke dalam tahap pemasaran. Pengemasan ini terdiri dari 10 pack jipang kemudian di masukkan ke dalam plastik kemasannya lalu di ikat ujungnya serta menambahkan lebel kedalamya. Dan barang siap di pasarkan.

b.      Opak Pedas
Alat:
-          Sudip
-          Kuali besar
-          Tali Plastik dan jarum
-          Plastik kemasan
-          Tangki dan kompor
-          Lampu minyak
-          Ember
-          Serokan opak/ jaring pengangkat opak
-          Sendok
-          Mesin penggiling cabai
-          Alat peniris minyak
Bahan:
-          Opak mentah
-          Minyak makan
-          Cabai
-          Gula pasir
-          Sasa
-          Garam
-          Air
-          Pewarna makanan

i.   Proses pembuatan
       Ada beberapa lankah dalam pembuatan opak pedas, dan prosesnya akan kami jelaskan sebagai berikut:
-          Tahap pertama yaitu mencairkan gula pasir dengan memasaknya dengan air serta campuran garam dan sasa untuk pemberi rasa manis pada opak pedas nantinya, dengan takaran 25 liter air, 20 kg gula pasir, 1 sachet sasa, ½ sachet garam. Tunggu hingga larut dan mendidih sekitar 30 menit.
-          Sambil menunggu gula larut dan mendidih, karyawan menggiling cabai dengan mesin penggiling cabai agar cabai halus dan dapat di gunakan untuk menambah rasa pedas pada opak nantinya.
-          Tahapan di atas dilakukan oleh satu orang di bagian produksi.
-          Kemudian dua orang lainnya menggoreng opak mentah yang akan di beri rasa nantinya.
-          Pada saat penggorengan opak mentah sendiri ada beberapa hal yang harus di perhatikan, yaitu tingkat panas nya minyak dan kecepatan karyawan mengangkat opak agar opak tidak menjadi gosong dan tidak layak konsumsi.
-          Setelah opak di goreng kemudian opak di tiriskan menggunakan alat peniris minyak.
-          Setelah semua bahan sudah selesai di proses kemudian masuk kedalam tahap pemberian rasa pedas pada opak.
-          Masukkan satu gayung gula cair dan tambahkan 3/4 sendok cabai kemudian tunggu hingga mendidih /mengental, setelah gula mendidih/mengental kemudian masukkan pewarna makan untuk memberi warna pada gula yang akan di campurkan ke opak.
-          Setelah gula dan pewarna sudah tercampur rata, kemudian opak di masukkan ke dalam kuali yang berisikan gula dengan takaran 1 ½ ember.
-          Lalu di aduk hingga merata ke seluruh opak dengan cepat agar gula tidak mengental dan mudah saat pengemasan nantinya.
-          Setelah tercampur rata saat nya opak pedas di kemas ke bagian pengemasan.
ii.      Proses pengemasan
Untuk tahap pengemasan opak pedas sendiri hanya mengunakan dua proses pengemasan saja, yaitu:
1.      Pengemasan per buah
            Dimana opak di masukkan ke dalam kemasan kecil, dan proses ini sendiri tidak menggunakan takaran. Di karenakan proses ini masih manual maka pengisian di sesuaikan dengan plastik kemasannya saja.
Kemudian plastik yang sudah di isi opak di lem menggunakan lampu minyak dengan benar agar opak dapat bertahan lama. Setelah itu plastik di kemasan per buah di ikat menggunakan tali plastik yang sudah di masukkan kedalam jarum besar (biasa orang menyebutnya jarum goni) dengan isian 24 pcs opak pedas kemasan per buah.
2.      Pengemasan per bal
            Untuk pengemasan ini diisi dengan 5 ikat opak pedas yang sudah di ikat sebelumnya kemudian di masukkan ke dalam plastik kemasan dan diberi lebel usaha lalu plastik kemasan di ikat dengan rapi. Dan opak pedas siap di pasarkan.









1.3  Flowchart Pemesanan Produk
                    Flowcahrt ini menggambarkan tentang suatu pemesanan produk yang ada pada usaha yang telah kami teliti pada usaha “Aneka Makanan Lokomotif”.


( Gambar 2.1 Flowchart Pemesanan Produk )


1.4  Flowchart Proses Pembuatan



Pada flowchart ini menggambarkan tentang proses pembuatan “Aneka Makanan Lokomotif”.




( Gambar 2.2 Flowchart Proses Pembuatan )

1.5  Flowchart Pembaharuan Proses Pembuatan
      Setelah melalui beberapa tahapan penelitian ada beberapa proses tahapan yang menurut kami pada proses pembuatannya sendiri terlalu banyak membuang waktu karena proses yang terlalu lama. Yaitu dengan membuat gula cair terlebih dahulu baru proses penggulaan opak dapat di mulai, dan proses itu dapat di buat menjadi lebih cepat apabila proses penggulaan di lakukan secara langsung tanpa harus mencairkan gula terlebih dahulu, seperti berikut ini:
Sehingga pada proses pembuatan sendiri tidak banyak membuang waktu dalam pengerjaannya. Dan usaha itu sendiri dapat memproduksi produk lebih untuk menjadikannya stok di kemudian hari.












BAB III
PENUTUP

    A.    Kesimpulan
     Usaha ini berdiri pada tahun 1997 yang bertempat di Jl. Sisingamangaraja, Gg.Subur No.2 Kisaran yang didirikan oleh Bapak “Alm.Suyadi” yaitu pemilik serta pendiri usaha ini pada pertama kalinya sebelum di teruskan oleh pemiliknya yang sekarang yaitu Bapak “Herry Mawardi” anak bungsunya.Dan beliau memberinya dengan nama “Aneka Makanan Lokomotif”.Dan pada awalnya usaha ini hanya memproduksi olahan makanan yaitu jipang dan berondong, jipang yang terbuat dari olahan beras dan berondong yang terbuat dari olahan jagung. . Dan pada mulainya usaha ini juga hanya menggunakan modal sekitar 15 juta pada saat itu. Di karenakan pada saat itu usaha ini hanya sebagai usaha rumahan (home made).
                    Sejak berdiri pada tahun 1997 usaha ini awalnya mempunyai peningkatan penjualan yang sangat cukup baik. Yang menyebabkan usaha ini dapat memproduksi produk baru, yang awalnya hanya memproduksi dua produk makanan ringan yaitu jipang dan berondong, dan hingga pada akhirnya uaha ini dapat memproduksi beberapa produk makanan ringa lainnya yaitu aneka olahan opak singkong,keripik singkong, dan makanan kue lebaran yaitu kacang molen.
                    Konsep produksi adalah konsep pertama pada dunia bisnis. Dimana konsumen akan memilih produk yang tersedia dan tidak mahal.Sesuai dengan konsep produksi, konsep produk juga sangat mempengaruhi usaha tersebut yaitu dimana konsumen akan meminta produk yang paling berkualiatas, memiliki performa atau fitur yang inovatif.
  B.     Saran
                    Pada usaha ini sarannya perlu adanya sarana pemasaran yang baik untuk memasarkan sebuah produk yang akan dipasarkan untuk ke daerah lainnya seperti provinsi. Diperlukan adanya suatu alat yang dapat membantu kinerja perusahaan agar dapat membantu agar mempercepat proses produksi.

BAB I Pendahuluan 1.1   Sejarah berdirinya Usaha Pada awalnya usaha ini berdiri pada tahun 1997 yang bertempat di Jl. Sisingamangar...